Senin, 05 Desember 2016

Tuhan TIDAK PERNAH TERTUKAR dalam memberikan berkat

Selama perjalanan saya kali ini, saya bertemu, berbicara dan mendengarkan pengalaman berbagai orang yang saya temui langsung maupun tidak. Yang luar biasa adalah semua kisah itu mengerucut kepada satu bagian yang sama dalam kesimpulan saya. Sehingga saya merasa seakan Tuhan ingin menegur saya dalam kehidupan saya lewat kawan, sahabat, teman, kenalan, postingan FB dan kisah sukses yang setiap paginya selalu saya baca untuk memulai hari saya.

Yup, saya percaya bahwa Tuhan tidak pernah tertukar dalam memberikan berkat. Tuhan selalu sayang kepada orang yang tulus dan tidak hanya memikirkan isi perutnya sendiri. Tuhan akan memberikan apa yang Tuhan bisa berikan agar si "corong berkat" mampu menggenapi apa yang Tuhan mau, yaitu menghidupi orang-orang disekelilingnya.

Semua orang yang saya temui bercerita ketika mereka mengalami kesulitan dan yang luar biasanya dalam ketulusan mereka Tuhan memberikan berkat walaupun disaat-saat terakhir yang terlihat kurang bisa dipercaya.

Ada seorang karyawan yang tulus bekerja selama bertahun-tahun namun seakan "tidak terlihat" karena pekerjaannya yang selalu beres dan tepat waktu. Tidak pernah mengeluh dan tidak pernah berkurang semangatnya walau dalam kondisi kesusahan. Tuhan memberkatinya dengan memberikan penerangan kepada atasannya dan suatu waktu yang bersangkutan dipercaya untuk memegang perusahaan cabang dikota lain hingga hari ini. Yang bersangkutan tepat 15th dipercaya sebagai pimpinan cabang dan target perusahaan tidak pernah meleset karena selain berdoa, yang bersangkutan selalu memikirkan bagaimana agar anak buahnya selalu mendapatkan pendapatan yang cukup dan tidak kekurangan, walaupun dia sendiri sudah sangat berkecukupan.

Ada seorang Ibu rumah tangga yang dipercaya oleh teman-teman arisan dan ibadahnya untuk mengelola keuangan mereka. Dengan tulus dia mencarikan cara agar uang tersebut "berbuah" dengan seijin bersama. Ini karena ada beberapa kawannya yang dicerai maupun ditinggal mati suami mereka. Hari ini dana tersebut telah menjelma menjadi sebuah perusahaan "berkecukupan" dengan omzet milyaran perbulannya.
Ada seorang pengusaha yang berkali-kali jatuh bangun karena setiap kali berada diatas, yang diinginkan hanyalah kenyamanan bagi dirinya sendiri. Tidak pernah memikirkan apa yang terjadi pada bawahannya. Hingga suatu waktu yang bersangkutan saat kesulitan, dibantu oleh mantan karyawan lamanya yang sudah sukses, yang sebelumnya pernah dibantu olehnya saat mengalami kedukaan. Dia kemudian berpikir bahwa bila hanya sedikit kebaikan dapat membuat efek yang luar biasa bagi orang lain, maka bagaimana dengan banyak melakukan kebajikan? Sehingga sejak itu dia terus berbuat kebajikan apapun yang mungkin dilakukan. Tuhan kemudian memberikan banyak kemudahan dan berkat sehingga saat ini beliau lebih sukses dibandingkan yang sebelum-sebelumnya.

Tuhan tidak pernah keliru memberikan berkat, tidak pernah ada kisah "berkat yang tertukar". Hanya seringkali manusia kebanyakan tidak mau bersyukur dengan berbagi pada sesama. Tidak mau memikirkan orang lain, tidak mau membantu orang lain. Masalah kemudian bantuan itu diterima, bantuan itu berhasil atau bantuan itu tepat guna/sasaran, itu bukan lagi bagian kita saja. Tetapi bagian yang akan dilakukan oleh si penerima bantuan dengan seijin Tuhan.

Dengan kita perhitungan terhadap berkat kita selama ini, terus menerus menghitung hutang orang lain bahkan yang sekecil-kecilnya kepada kita akan membuat kita bahagiakah? Membuat kita bertambah kayakah? Membuat berkat kita bertambah banyak?

Saya pernah mengalami kejatuhan, dan sayangnya saat itu banyak orang yang memilih menjauh dari saya. Bantuan datang dari orang-orang yang tidak saya duga, tidak saya perhitungkan. Saya menerima dengan senang hati kemudian berusaha melakukan sesuatu disekeliling saya walaupun tidak luar biasa. Ada saat dimana saya merasa berjalan sendiri dalam kegelapan, ketika apa yang saya inginkan tidak mampu terwujud bukan karena ketidak mampuan, tetapi karena ketidak pedulian orang yang ingin saya bantu.
Tuhan tidak menganjurkan kita menjatuhkan diri kita kebawah dan kemudian "merayap bersama" dengan orang-orang yang ingin kita bantu. Tetapi Tuhan menganjurkan kita mengulurkan tangan, membersihkan tubuhnya dan membantu mereka berdiri diatas kaki sendiri.

Saya pernah ditipu oleh orang-orang yang saya bantu, rasanya kecewa sekali ketika kita diperdaya. Apakah kemudian kita akan berkurang berkatnya ketika orang-orang tidak berbudi itu berhasil memeprdaya kita? Tentu saja tidak. Sekali lagi karena Tuhan tidak pernah tertukar dalam memberikan berkat-Nya. Kalau kita berhasil ditipu oleh orang lain, bukan karena mereka hebat dalam memperdaya. Namun karena kita terlalu mempercayai mereka yang sayangnya, tidak pantas mereka terima.

Dalam beberapa tahun terakhir saya berkesempatan melihat beberapa orang yang saya sebutkan diatas. Mereka tidak bersyukur dengan apa yang mereka punya, dan mereka selalu mencari jalan untuk membenarkan apa yang pernah mereka lakukan. Tuhan sekali lagi tidak pernah tertukar memberikan berkat. Bagaimana bisa Tuhan memberikan berkat kepada mereka yang setiap ada kemungkinan selalu berusaha menjatuhkan orang lain?

Saya bersyukur akan hari ini, akan apa yang pernah terjadi dalam kehidupan saya. Kalau boleh memilih, saya ingin menyembuhkan luka dan kekecewaan saya dan menjadi manusia positif "sempurna". Sayangnya itu tidak mungkin dan akan menjadi tidak bijak. Tuhan sedah memilihkan jalan terbaik bagi saya untuk srmua yang sudah lewat. Semua itu adalah berkat yang membuat kita semua mampu berdiri kembali hari ini. Tuhan masih sangat luar biasa percaya bahwa kita akan hidup dalam kebenaran-Nya dan membantu-Nya menggenapi apa yang terjadi dikemudian hari. Bahkan hanya sebuah senyum mampu menyelamatkan sebuah nyawa hingga sebuah peperangan.

Terima kasih Tuhan, Kong Tjo Thian Kung, Yang Mulia Para Sinbeng dan Para Buddha & Bodhisatva atas semua pencerahan dan pancaran berkah Dharma yang mulia. Semoga dikemudian hari kita mampu menjadi manusia yang lebih bijaksana dan terus berjalan dalam kebenaran :)

Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta
Pertama Kali Terbit 11 November 2016 - Kaoshiung, Taiwan - Undangan Kunjungan Taiwan Tourism

Tidak ada komentar:

Posting Komentar