Kemudian Rowling pindah ke
Pada tahun 1995, ia menyelesaikan naskah pertama novelnya, Harry Potter and the Philosopher Stone. Pada mulanya buku ini ditolak oleh berbagai penerbit, sampai akhirnya diterima oleh penerbit berskala kecil yang bernama
Bagi pendaki tangga karir, kisah perjalan karir Rowling bisa menjadi cerita yang lebih menarik ketimbang tokoh ciptaannya. Sebuah inspirasi yang menarik, bahwa karir tidak harus dibangun dalam lingkup formal organisasi. Kesuksesan Rowling diperoleh, justru karena dia sempat terlunta-lunta tanpa kejelasan masa depan karirnya. Pada saat ia sedang mengalami kesulitan, ia menemukan minatnya dalam penulisan buku anak-anak, yang kemudian menjadi karir impiannya. Tentu diperlukan tabungan emosi
Kita sering merasa takut pada saat memutuskan untuk membangun karir dalam bidang tertentu. Takut terhadap resiko yang akan dihadapi. Takut melangkah setelah mendengar komentar-komentar negatif mengenai karir impian kita. Atau kita takut melangkah karena merasa kondisi finansial yang kurang baik, pendidikan yang tidak sesuai, masalah umur, fisik, dan lain sebagainya. Atau takut persaingan. Tapi intinya adalah takut mengalami kegagalan.
Saat kita membiarkan berbagai keyakinan negatif mempengaruhi kita, maka sebenarnya kita sedang membangun tembok yang tinggi untuk mencapai apa yang kita inginkan. Jika seseorang yakin bahwa ia tidak mampu untuk berhasil dalam suatu bidang karir, keyakinan ini akan memiliki dampak terhadap perilakunya. Misalnya saat ia harus menghadapi wawancara pekerjaan. Ia dihantui kecemasan jika mengatakan yang salah dan menjadi kurang percaya diri. Ia mengatakan hal-hal yang menurut pikirannya ingin didengar oleh pewawancara. Hal ini menjadikan hilangnya kesempatan meraih karir impiannya, dan menjadi pembenaran atas keyakinannya. Apa akibatnya? Ia akan melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.
Oleh karenanya jika ingin berhasil dalam karir yang diimpikannya, seseorang harus mengubah keyakinan dan perilakunya. Seperti yang dilakukan oleh Rowling, tidak menyerah meskipun naskah bukunya pada saat-saat awal ditolak oleh berbagai perusahaan penerbitan. Ia tetap berusaha maju mengalahkan rasa takutnya terhadap ketidakmungkinan akan keberhasilan. Mengubah perilaku yang ada memang tidak selalu mudah. Namun jika hal-hal yang kita lakukan hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, mungkin perilaku yang baru hasil perubahan yang dilakukan akan mampu mewujudkan karir yang diimpikan.
Memang akan terdapat suatu saat dimana seseorang tidak lagi yakin apakah hal yang dilakukannya akan membawa hasil. Ini adalah hal yang normal. Namun keberhasilan hanya akan dicapai bagi mereka yang tetap memiliki keyakinan dan mewududkan keyakinan tersebut dengan terus berusaha.
Agar dapat mengalahkan rasa takut yang menjadi penghalang dalam kemajuan karir, tentu harus memperhitungkan resiko-resiko yang mungkin akan dihadapi, tidak hanya berbekal keyakinan. Saat merencanakan usaha-usaha menggapai karir yang diimpikan, seperti yang dikatakan oleh Messmer, perlu dipertimbangkah hal-hal berikut ini.
Pertama, minat. Pertimbangkanlah dengan hati-hati mengenai hal-hal apa saja yang paling disukai dalam sebuah pekerjaan Ini akan membuat kita dapat mengambil keputusan yang lebih baik menentukan langkah karir selanjutnya. Pertimbangkanlah tugas-tugas apa saja yang memberikan kita kepuasan terbesar dan buatlah penilaian apakah terdapat semacam pola dalam tugas-tugas dan pekerjaan yang dilaksanakan. Juga pikirkanlah apa yang paling kita paling suka kerjakan di waktu luang. Seringkali kita mendapatkan insight dari hal-hal yang kita suka lakukan di luar waktu kerja.
Kedua, lakukanlah penilaian secara jujur mengenai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Review semua prestasi di masa lalu. Komentar-komentar dari atasan, rekan kerja, teman, dan keluarga dapat pula menjadi petunjuk yang berharga.
Ketiga, pertimbangkanlah berbagai pilihan-pilihan yang ada. Mungkin masih terdapat opsi-opsi yang belum ditelusuri sebelumnya, seperti peluang untuk promosi jabatan, atau profesi-profesi tertentu dimana kita dapat mengembangkan minat dan kemampuan yang dimiliki. Bicarakanlah masalah tujuan karir dan tujuan personal yang dengan orang-orang yang tepat. Jika kita masih bekerja di suatu perusahaan, diskusikanlah bagaimana caranya agar perusahaan dapat memberikan dukungan.
Sumber : Unknown Internet Source