Minggu, 18 Juli 2010

JK Rowling and The Sorcerrer Pen

Harry Potter, cerita yang awalnya ditujukan kepada anak-anak, ternyata meledak penjualannya dan disukai berbagai kalangan usia. Tetapi yang lebih menarik adalah kisah pengarangnya dalam meniti karirnya, yang berakhir sebagai penulis yang sukses. J.K. Rowling, pengarang Harry Potter, mengawali karirnya sebagai seorang peneliti dan sekretaris bilingual Amnesty International. Dalam menjalani profesinya sebagai sekretaris, muncullah ide cerita tentang seorang anak laki-laki yang masuk ke dalam sekolah khusus bagi para calon penyihir. Tepatnya pada saat ia menanti kereta api jurusan Manchester dan London yang tertunda keberangkatannya. Setelah sampai di tujuan, ia langsung mulai menulis idenya tersebut.

Kemudian Rowling pindah ke Porto, Portugal untuk menjadi guru bahasa Inggris. Sempat menikah dengan seorang wartawan Portugal dan memiliki seorang anak, Rowling kemudian bercerai dan tak lama kemudian pindah ke Edinburgh, Skotlandia, di mana ia harus hidup sebagai orangtua tunggal dan hanya mengandalkan tunjangan pengangguran sebagai sumber penghasilannya.

Pada tahun 1995, ia menyelesaikan naskah pertama novelnya, Harry Potter and the Philosopher Stone. Pada mulanya buku ini ditolak oleh berbagai penerbit, sampai akhirnya diterima oleh penerbit berskala kecil yang bernama Bloomsbury. Dua tahun kemudian, Bloomsbury menerbitkan cerita Harry Potter and the Philosopher Stone dengan jumlah cetakan pertama hanya sebanyak seribu kopi, lima ratus kopi diantaranya didistribusikan ke berbagai perpustakaan. Lima bulan kemudian, buku ini memenangkan penghargaan pertamanya, A Nestle Smarties Book Prize. Kemudian buku ini juga mendapatkan penghargaan British Book Award for Children’s Book of the Year yang prestisius. Tahun berikutnya, Scholastic Inc., sebuah penerbit di Amerika Serikat (AS), menerbitkan The Philosopher Stone dengan judul Harry Potter and the Sorcerer’s Stone. Sukses dengan buku awalnya, Rowling melanjutkan penulisan buku-buku serial Harry Potter berikutnya, yang seperti kita tahu juga sukses dalam penjualan dan memenangkan berbagai penghargaan. Rowlings yang tadinya berprofesi sebagai seorang guru dan sempat jadi pengangguran telah sukses menjadi penulis.

Bagi pendaki tangga karir, kisah perjalan karir Rowling bisa menjadi cerita yang lebih menarik ketimbang tokoh ciptaannya. Sebuah inspirasi yang menarik, bahwa karir tidak harus dibangun dalam lingkup formal organisasi. Kesuksesan Rowling diperoleh, justru karena dia sempat terlunta-lunta tanpa kejelasan masa depan karirnya. Pada saat ia sedang mengalami kesulitan, ia menemukan minatnya dalam penulisan buku anak-anak, yang kemudian menjadi karir impiannya. Tentu diperlukan tabungan emosi

Kita sering merasa takut pada saat memutuskan untuk membangun karir dalam bidang tertentu. Takut terhadap resiko yang akan dihadapi. Takut melangkah setelah mendengar komentar-komentar negatif mengenai karir impian kita. Atau kita takut melangkah karena merasa kondisi finansial yang kurang baik, pendidikan yang tidak sesuai, masalah umur, fisik, dan lain sebagainya. Atau takut persaingan. Tapi intinya adalah takut mengalami kegagalan.

Saat kita membiarkan berbagai keyakinan negatif mempengaruhi kita, maka sebenarnya kita sedang membangun tembok yang tinggi untuk mencapai apa yang kita inginkan. Jika seseorang yakin bahwa ia tidak mampu untuk berhasil dalam suatu bidang karir, keyakinan ini akan memiliki dampak terhadap perilakunya. Misalnya saat ia harus menghadapi wawancara pekerjaan. Ia dihantui kecemasan jika mengatakan yang salah dan menjadi kurang percaya diri. Ia mengatakan hal-hal yang menurut pikirannya ingin didengar oleh pewawancara. Hal ini menjadikan hilangnya kesempatan meraih karir impiannya, dan menjadi pembenaran atas keyakinannya. Apa akibatnya? Ia akan melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.

Oleh karenanya jika ingin berhasil dalam karir yang diimpikannya, seseorang harus mengubah keyakinan dan perilakunya. Seperti yang dilakukan oleh Rowling, tidak menyerah meskipun naskah bukunya pada saat-saat awal ditolak oleh berbagai perusahaan penerbitan. Ia tetap berusaha maju mengalahkan rasa takutnya terhadap ketidakmungkinan akan keberhasilan. Mengubah perilaku yang ada memang tidak selalu mudah. Namun jika hal-hal yang kita lakukan hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, mungkin perilaku yang baru hasil perubahan yang dilakukan akan mampu mewujudkan karir yang diimpikan.

Memang akan terdapat suatu saat dimana seseorang tidak lagi yakin apakah hal yang dilakukannya akan membawa hasil. Ini adalah hal yang normal. Namun keberhasilan hanya akan dicapai bagi mereka yang tetap memiliki keyakinan dan mewududkan keyakinan tersebut dengan terus berusaha.

Agar dapat mengalahkan rasa takut yang menjadi penghalang dalam kemajuan karir, tentu harus memperhitungkan resiko-resiko yang mungkin akan dihadapi, tidak hanya berbekal keyakinan. Saat merencanakan usaha-usaha menggapai karir yang diimpikan, seperti yang dikatakan oleh Messmer, perlu dipertimbangkah hal-hal berikut ini.

Pertama, minat. Pertimbangkanlah dengan hati-hati mengenai hal-hal apa saja yang paling disukai dalam sebuah pekerjaan Ini akan membuat kita dapat mengambil keputusan yang lebih baik menentukan langkah karir selanjutnya. Pertimbangkanlah tugas-tugas apa saja yang memberikan kita kepuasan terbesar dan buatlah penilaian apakah terdapat semacam pola dalam tugas-tugas dan pekerjaan yang dilaksanakan. Juga pikirkanlah apa yang paling kita paling suka kerjakan di waktu luang. Seringkali kita mendapatkan insight dari hal-hal yang kita suka lakukan di luar waktu kerja.

Kedua, lakukanlah penilaian secara jujur mengenai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Review semua prestasi di masa lalu. Komentar-komentar dari atasan, rekan kerja, teman, dan keluarga dapat pula menjadi petunjuk yang berharga.

Ketiga, pertimbangkanlah berbagai pilihan-pilihan yang ada. Mungkin masih terdapat opsi-opsi yang belum ditelusuri sebelumnya, seperti peluang untuk promosi jabatan, atau profesi-profesi tertentu dimana kita dapat mengembangkan minat dan kemampuan yang dimiliki. Bicarakanlah masalah tujuan karir dan tujuan personal yang dengan orang-orang yang tepat. Jika kita masih bekerja di suatu perusahaan, diskusikanlah bagaimana caranya agar perusahaan dapat memberikan dukungan.


Sumber : Unknown Internet Source

Sabtu, 17 Juli 2010

Who Am I

Nggak gampang untuk terus berpikir positif selama diri kita dalam keadaan terjepit ataupun kesusahan.

Nggak gampang pula untuk terus percaya akan sebuah harapan dimana jelas-jelas kehidupan kita jauh dari apa yang kita inginkan.

Untuk ini saya punya cerita bagus yang mungkin bisa menginspirasi kita semua. Saya sendiri nggak yakin saya dapat melakukannya seandainya berada diposisinya, dan bahkan tidak mau berpikir sama sekali kearah sana. Namun kisahnya menarik untuk diceritakan.

Ini adalah cerita tentang seorang tahanan di dalam sebuah camp kerja paksa.Waktu itu ada suatu perang, suatu kelompok tahanan ditahan oleh paraserdadu dan mereka semua setiap hari disiksa. Tapi ada satu orangtahanan yang tahan terhadap siksaan, dia bukannya mengeluh, setelahdisiksa dia bukannya menangis, dia tidak menjerit tapi yang dia lakukan adalah pada saat disiksa dia hanya diam, menggertakan gigi menahan siksaan tersebut dan kemudian setelah siksaan itu berakhir, waktu dia kembali ke selnya, dia akan bersenandung dan besok pagi pada waktu semua tahanan berkumpul di tengah lapangan, dia akan berjalan ke tengah lapangan dan dia akan menyanyi, dia akan mengambil gitarnya, dia akan memainkan lagu-lagu yang indah, lagu-lagu yang ceria, dia katakana "Hidup ini indah".

Dia terus memberikan pengharapan pada orang-orang yang ada di sekitarnya.Para penjaga marah melihat kelakuan orang tersebut, mereka merasa orang tersebut melecehkan, tahanan yang kurang ajar, makanya mereka memutuskan untuk mengambil alat musik tersebut, sebuah gitar kecil. Besoknya apa yang terjadi?

Tahanan tersebut kembali ke tengah lapangan, kali ini tanpa gitar, tapi kali ini dia cukup hanya bernyanyi saja. Suaranya tidak merdu tetapi dinyanyikan dengan jiwa, terasa begitu menyentuh. Dia terus menyanyi, menyanyi, menyanyi. Dan saat itu para penjaga menjadi sangat marah sekali, mereka bergegas mendatangi orang tersebut dan dia langsung dihantam, dipukul, ditendang, disakiti. Besoknya, masih dengan wajah yang bengkak-bengkak dengan tubuh yang kebiruan, dia kembali ketengah lapangan dan dia kembali menyanyikan lagu yang sama.

Penjaga menjadi sangat marah sekali, akhirnya mereka mengambil orang tersebut,menyeretnya dengan memegang rambutnya, lalu mereka mengeluarkan sebuah pisau dan memotong lidahnya. Mereka berkata, "Saat ini lidahmu aku potong, dengan demikian kamu tidak bisa menyanyi lagi."

Anda tahu apa yang dilakukan orang tersebut keesokan harinya? Keesokan harinya dia berjalan ke tengah lapangan, dengan rasa sakit yang luarbiasa dan darah bercucuran dimana-mana, dia sudah tidak bisa menyanyi,tapi apa yang dia lakukan? Yang dia lakukan adalah dia menepuk-nepukkan tangannya.

Dan Anda tahu? Para penjaga begitu marahnya, para penjaga begitu tersinggung, mereka langsung serentak berlari ke arah tahanantersebut, dan mereka mengeluarkan sebilah pedang dan mereka menebas kedua tangan itu, putus. Akhirnya teman-temannya menolong tahanan yang sudah kehilangan kedua tangannya. Pada saat terseret, orang tersebut masih tersenyum.

Dalam kesakitan dia masih tetap tersenyum. Dia diobati oleh teman-temannya. Anda tahu apa yang terjadi keesokan harinya? Keesokan harinya, para penjaga terpaku melihat pemandangan di tengah lapangan, mereka memandang ke tengah lapangan dengan mulut terbuka,dengan penuh kekaguman, mereka melihat tahanan tersebut tanpa lidah,tanpa tangan, dia menari dengan badannya, dan dari tariannya, dari gerakannya, orang seakan-akan mendengarkan nyanyian yang sangat merdu.

Sebuah nyanyian tentang kebebasan.Anda mengerti apa maksud dari cerita ini? Dan ini adalah kisah nyata Saudara. Kisah nyata tentang seorang yang tidak membiarkan kebebasannya, kemerdekaannya, dan kebahagiaannya dirampas oleh orang lain. Karena dia sangat mengerti bahwa yang namanya kebahagiaan, bahwa yang namanya kebebasan, bahwa yang namanya kemerdekaan, kemerdekaan akan rasa tersiksa, kemerdekaan akan rasa terjajah, itu adalah hak dari setiap orang. Anda mempunyai hak untuk menjadi orang yang luar biasa. Anda memiliki hak untuk menjadi orang yang bisa dibanggakan.

Bila segala sesuatunya telah hilang dari diri kita, yang jelas kita masih "kita". So just learn how to be better and do the best.

Get Your Freedom & Make Your Dreams Come True! Best Regards

Sumber : Unknown.