Selasa, 17 Agustus 2010

65th Indonesia ; JANGAN HINA IBUKU, DIA TIDAK BERSALAH !!!

MAAFKAN KAMI IBU, ANAK-ANAKMU YANG TIDAK BERBAKTI DAN BELUM MAMPU MENJAGA NAMA BAIKMU DIMATA DUNIA........

Tepat hari ini Indonesia kita berusia 65th. Well, sebenarnya usia Indonesia sendiri lebih daripada itu, hanya saja 65th adalah usia Indonesia menghirup udara kemerdekaan dari penjajahan bangsa-bangsa asing.

Sebenarnya pula, jauuuuuuhhhhhhh sebelum masa penjajahan belanda selama 3,5 abad dan Jepang selama 3,5 tahun dan Portugis atauun Spanyol dan lain-lainnya, Bumi Indonesia pernah menghirup udara kebebasan. Bahkan menjadi pemimpin dari berbagai bangsa tetangga kita. Hidup makmur, berbudaya dan penuh kerukunan. Semua itu sering sekali diceritakan beulang-ulang dalam kisah-kisah sejarah kuno bumi pertiwi ini.

Karena keramahan, kekayaan dan kebudayaan kita yang indah, membuat kita naik begitu tinggi dan terlihat oleh semuanya. Karena semua itu pula, banyak pihak yang ingin mengeruk keuntungan bagi diri mereka sendiri.

Karena keramahan kita, gampang didekati oleh orang lain. Bahkan karena ke-naif-an kita, seringkali menjadi senjata ampuh untuk di adu domba. Well, masa lalu sudah menceritakan semuanya. Dengan demikian, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan bebas melaksanakan misinya dan mengeruk kekayaan kita perlahan-lahan. Kita sendiri terlalu sibuk memikirkan strategi untuk tidak kalah dari pihak-pihak yang sebenarnya tidak berbahaya.

Sampai dengan saat ini Indonesia kita masih menjadi perhatian dunia. Pulau-pulau kita begitu banyak dan lebih indah daripada pulau-pulau tujuan wisata di bagian dunia lain. Hanya kurang penataan dan sarana aja baik transportasi maupun penginapan yang memadai, well selain promosi ya barangkali. Selain itu sering sekali karena minimnya informasi, dunia pariwisata Indonesia seringkali tercoreng dengan penipuan-penipuan kecil oleh calo dan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Kebudayaan kita sangat indah dan saya rasa sangat menjual, terbayang setiap kali kita jalan-jalan keluar negeri akan disuguhi pertunjukan baik group kecil maupun kolosal kebangsaannya. Sebut saja pagelaran kolosal di Candi Prambanan, dan masih banyak lagi. Sayangnya, banyak dari kebudayaan tersebut mulai luntur karena kurangnya perhatian dari generasi muda, atau mungkin sarana yang dapat membuat generasi muda merasakan perlunya memahami budaya bangsa. Sering sekali setelah ditiru bangsa lain bahkan di klaim bangsa lain, baru ada reaksi yang mengikuti. Walaupun saya sendiri ragu apakah para pelaku demo sebelum atau setelahnya kemudian mempelajari kebudayaan tersebut dan berusaha memperkenalkannya pada dunia atau minimal sering-sering mempertunjukkannya pada dunia.

Budaya hanya bisa dicuri atau di klaim karena pihak yang dipertontonkan tidak pernah tahu tentang itu sebelumnya. Saya jadi ingat dengan plagiat tulisan di majalah-majalah anak-anak langganan saya semasa kecil dulu. Setiap sekian edisi, pasti disurat pembaca ada saja yang mengeluhkan tentang sebuah tulisan, cerpen ataupun puisi.

Kekayaan alam kita begitu melimpah, hanya perlu penanganan yang lebih serius, orang-orang yang lebih ”pintar” dan sarana industri yang baik. Sering sekali kita kaget dengan hasil akhir satu benda yang bahan dasarnya terbuang percuma di sekeliling kita.

Banyak orang yang mengidentikkan kemerdekaan dalam berbagai bidang. Banyak pemimpin dan politikus saling serang dan adu argumen untuk menunjukkan siapa yang lebih peduli. Bahkan dalam siaran televisi asing, berita tentang Indonesia tidak banyak yang berbobot antara lain isu film panas artis, teroris, multilasi dan perampokan disertai pembunuhan, bencana alam dan masih banyak lagi yang menakutkan.

Well, pernah melihat siaran TV tentang Israel dan Palestina? Kira-kira bagaimana membayangkan diri kita didalamnya? Well, walaupun pemberitaan tentang Indonesia tidak seburuk itu, tetapi kurang lebih hampir sama-lah tanggapan masyarakat Internasional tentang negeri kita.

Bila hari ini ada masyarakat kita yang masih dalam kesusahan, bila hari ini korupsi masih merajalela, bila hari ini teroris senang menjadikan basisnya di negeri kita, bila hari ini pelanggaran norma dan pelecehan seksual serta penjualan anak dan wanita suka memata-matai mangsa di negeri kita, bila ada peledakan gas elpiji dimana-mana, perampokan dan pembunuhan oleh rompak jalan raya, bila ada kolusi dan nepotisme yang masih susah dicabut akar-akarnya, bila ada masalah hukum masih dikibulin sama para penjahat, bila ada anak-anak terlantar dijalan maupun bawah jembatan, bila ada penyakit aneh yang merajalela, bila ada masyarakat kita yang masih belum bisa membaca dan menulis, bila ada keraguan dan curiga antara saudara sebangsa, bila ada ketidak adilan yang terjadi,

TOLONG!!! JANGAN HINA INDONESIAKU, DIA TIDAK BERSALAH, PELAKUNYA YANG BERSALAH. DIA JUGA SUDAH LELAH MENANGIS SETIAP HARI SEPERTI IBU YANG MERINDUKAN PUTRANYA YANG HILANG. DIA INGIN INDONESIA KEMBALI DALAM KEJAYAAN BANGSA DAN NEGERI YANG INDAH DIMANA SEMUA ANAK-ANAKNYA BANGGA, BENAR-BENAR BANGGA UNTUK BERDIRI MENGENAKAN ATRIBUT INDONESIA DIDALAM DAN DILUAR DIRI KITA SAMPAI DALAM TULANG-TULANG KITA, MENGALIR DALAM SETIAP DARAH KITA,

ANAK-ANAKNYA YANG HILANG......... KEMBALILAH,

KEMBALIKAN INDONESIA YANG DULU UNTUK BERJAYA DAN BERDIRI DENGAN GAGAH DAN BANGGA DIMATA DUNIA KARENA MEMANG KITA PANTAS UNTUK BANGGA, INDONESIA TELAH MENJADI IBU PETIWI KITA.

DIA MENUNGGU DISANA, KELELAHAN DAN PENUH KEPEDIHAN........

NAMUN SAYA YAKIN DIA MASIH PERCAYA KEPADA KITA, ANAK-ANAK BANGSA,....... YANG AKAN KEMBALI PADANYA........

DIRGAHAYU INDONESIAKU,

MAAFKAN KAMI IBU, ANAK-ANAKMU YANG TIDAK BERBAKTI DAN BELUM MAMPU MENJAGA NAMA BAIKMU DIMATA DUNIA........

Surabaya, 17 Agustus 2010


Atas nama Anak Bangsa,
Irfan Utamin 